Ilmu pasti yang paling banyak dikenal adalah pelajaran matematika. Walau kaya manfaat, tidak sedikit siswa yang menganggap bahwa materi-materinya sulit. Sebenarnya ada beberapa hal yang menyebabkan sulitnya belajar pelajaran ini.
Matematika ditemukan sebagai ilmu yang mengcover berbagai aspek kehidupan. Berbagai kegiatan dilakukan dan sangat berhubungan dengan materi pelajaran ini. Lantas, apa saja yang menyebabkan pelajaran tentang matematika sulit? Mari simak ulasannya lebih mendalam.
Bagaimana Asal Mula Matematika Ditemukan?
Pelajaran matematika yang saat ini kita kenal, tidak lepas dari sejarah panjangnya. Penemuan berbagai hitungan, rumus, teori, dan penerapannya terus berkembang. Bahkan sampai saat ini, ilmu matematika terus dikembangkan.
Contoh-contoh tertulis dari pengembangan matematika, sudah mengalami kemajuan di sejumlah tempat. Hal tersebut terjadi bahkan sebelum zaman ilmu pengetahuan disebarkan secara masif.
Tulisan matematika paling kuno pernah ditemukan, dan diklaim dibuat tahun 1900 Sebelum Masehi. Tulisan tersebut bertajuk Plimpton 322, SERTA Lembaran Matematika Mesir juga ditemukan, yang konon berasal dari tahun 2000 sampai 1800 SM.
Isi lembaran matematika kuno tersebut adalah ilmu Teorema Pythagoras. Saat ini, ilmu tersebut menjadi pengembangan matematika paling tua. Selain itu, penyebarannya juga paling luas setelah geometri dan aritmetika dasar.
Metode pelajaran matematika tentang penalaran deduktif disumbangkan oleh para matematikawan dari Yunani. Selain itu, perluasan pokok bahasan matematika juga dilakukan oleh para ilmuwan tersebut.
Istilah Matematika sendiri berasal dari turunan bahasa Yunani Kuno, yakni mathema atau mata pelajaran. Seiring berkembangnya zaman, beberapa negara ternyata memberikan sumbangsih terhadap majunya ilmu pasti ini, seperti misalnya:
- Tiongkok, melalui Matematika Cina memberikan sumbangsih dini seperti notasi posisional
- India, mengembangkan sistem bilangan Hindu-Arab, beserta penggunaan operasinya. Sumbangsih ini dikembangkan melalui kuliah millennium pertama masehi
- Matematika Islam. Memberikan pengembangan dan perluasan pengetahuan matematika, bahkan sampai ke peradaban modern
Siapa Saja Contoh Tokoh di Bidang Penemuan Matematika?
Tidak dipungkiri bahwa pelajaran matematika adalah ilmu dasar yang fundamental. Berbagai aspek kehidupan seolah tidak lepas dari penerapan teori matematika. Hal ini sebenarnya tidak lepas dari tokoh-tokoh penting di bidang satu ini, seperti:
- Al Khawarizmi
Al Khawarizmi pernah disebut pendiri Facebook sebagai salah satu tokoh paling berjasa di hidupnya. Hal ini tidak lepas dari berbagai hal penting yang ditemukannya. Al Khawarizmi merupakan seorang dosen di Sekolah Kehormatan Irak, Baghdad.
Beliau merupakan astronom serta matematikawan yang terkenal sepanjang masa. Kontribusinya terhadap pelajaran matematika salah satunya adalah algoritma. Selain itu, kamu pasti sangat familiar dengan aljabar. Materi tersebut merupakan salah satu sumbangsih terbesarnya untuk dunia.
- Pythagoras
Teorema pitagoras sudah dikenal bahkan sejak SMP. Teori pitagoras yang terkenal ini sebenarnya sudah dikenal 1.000 tahun sebelum beliau lahir. Akan tetapi, rumus yang berkaitan dengan segitiga siku-siku ini dibuktikannya secara lebih matematis.
Alhasil, rumus tersebut dikenal sebagai temuannya. Selain teori pitagoras, ada juga rasio perbandingan emas yang ditemukannya. Uniknya, sejak zaman dahulu, matematika tidak hanya sekedar hitungan melainkan menjabarkan filsafat serta memahami keindahan.
- Galileo
Kamu pasti pernah menemukan materi Fungsi di pelajaran matematika. Penemu teori tersebut adalah Galileo. Teori Fungsi ini berawal dari konsep pemetaan antar himpunan. Kemudian di tahun 1638, pengembangan teori tersebut terus dilakukan.
Ilmuwan satu ini tidak hanya dikenal di bidang matematika. Bidang astronomi merupakan hal yang terus dipelajarinya. Terbukti sebuah teori bertajuk Heliosentris dipaparkannya. Teori tersebut kemudian dijadikan pijakan di ilmu fisika modern, walau dulu ditentang oleh otoritas setempat.
- Abul Wafa
Salah satu materi matematika yang sering dianggap susah adalah rumus Sinus, Cosinus, serta Tangen. Rumus yang bisa diterapkan dalam berbagai bidang ini, ditemukan oleh insinyur islam bernama Abul Wafa.
Beliau mencetuskan sebuah rumus umum sinus, serta membentuk tabelnya. Nilai sinus 30 derajat, ke tempat desimal kedelapan kemudian dibenarkannya juga. Selain itu, studi khusus tentang tabel Tangen dan teorinya juga dilakukannya. Masalah-masalah geometri bisa diselesaikan beliau, sehingga di masanya dikenal sebagai sosok jenius.
Apa yang Membuat Mayoritas Orang Menganggap Matematika Rumit?
Beberapa contoh Matematikawan di atas bisa kamu jadikan pembelajaran bahwa ilmu pasti ini sebenarnya tidak sulit. Bahkan zaman dahulu dimana teknologi sangat terbatas, justru menghasilkan penemuan mutakhir. Sayangnya, mayoritas siswa menganggap pelajaran matematika sulit karena alasan:
- Siswa Seringkali Hanya Menghafal
Guru matematika mayoritas mengajarkan materinya tanpa memvisualisasikan terlebih dahulu. Selain itu, siswa tidak diberitahu bagaimana menerapkan sebuah materi yang diajarkannya. Tidak sedikit yang pada akhirnya menjadikan matematika sebagai wujud menghafal rumus.
Misalnya, konsep bilangan matriks tidak dijelaskan secara lanjut fungsi, penerapan, serta manfaatnya untuk kehidupan. Materi akan langsung mengarahkan ke sekumpulan angka di suatu kotak. Penerapan visualisasi yang kurang ini menjadi titik masalah, sehingga pelajaran ini dianggap rumit.
- Salah Kaprah Inti dari Matematika
Pelajaran matematika sering dianggap hanya sebagai metode berhitung. Padahal tujuan dari ilmu pasti ini adalah melatih pelajar untuk mencari solusi ketika ada masalah.
Terbiasa menghadapi soal-soal, akan membuat siswa terlatih mencari rumus sebagai solusinya. Matematika tidak harus berhitung. Jika diambil secara filosofis, maka bagian tersulitnya adalah memahami jalan keluar.
- Insecure Terlebih Dahulu Mendengar Kata Matematika
Siswa yang merasa insecure ketika mendengar matematika disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah stereotip bahwa angka adalah hal rumit yang sulit dipecahkan. Selain itu, cerita dari kakak-kakak seniornya bahwa matematika itu susah juga menjadi bumbu penambah rasa insecure tersebut.
- Tidak Didukung dengan Keramahan Guru
Stereotip yang sudah turun-temurun di masyarakat adalah guru matematika merupakan sosok killer, serta menakutkan. Hal tersebut memang sebatas stereotip. Akan tetapi hal tersebut memang ada di lingkungan sekolah.
Mengingat matematika dianggap sulit, ada baiknya visual seorang pendidiknya juga harus diubah. Siswa akan merasa pelajaran ini semakin sulit jika dihadapkan oleh sosok yang killer. Padahal secara menyenangkan, pelajaran ini akan terasa mudah dipahami.
Sering Dianggap Sulit, Sebenarnya Pelajaran Matematika Kaya Manfaat
Materi yang diberikan di bangku sekolah tidak sebatas teori. Seperti halnya matematika, sebenarnya ada banyak manfaat yang bisa diterapkan di keseharian kita misalnya:
- Membentuk Pola Pikir Sistematis
Saat belajar ilmu pasti ini, kamu akan mempelajari bilangan deret, berhitung dasar, dan berbagai rumus lain. Hal ini tidak hanya sebatas pemecahan masalah. Akan tetapi membantu seseorang bisa berpikir secara sistematis. Alhasil, otak akan dituntut terbiasa runtut dalam memecahkan masalah.
- Mengembangkan Logika Berpikir
Logika berpikir dituntut lebih terbuka dan berkembang saat mendalami pelajaran matematika. Matematika merupakan ilmu yang dibentuk atas dasar kebutuhan untuk pembuktian logis. Tidak heran jika logika sangat dibutuhkan dalam mendalami materi-materinya.
- Bisa Menarik Kesimpulan Secara Deduktif
Ilmu yang diberikan dalam materi matematika sifatnya deduktif. Maksud dari deduktif adalah sifat yang dapat membuat seseorang menarik kesimpulan, berdasarkan sebuah pola umum. Otak akan terbiasa berpikir objektif dengan matematika.
- Tidak Kaget Saat Berhitung
Matematika memang lekat dengan angka-angka. Tentu jika siswa mendalami materi matematika akan membuat kemampuan berhitungnya terlatih. Untuk diterapkan di kehidupan sehari-hari, berhitung sangat diperlukan. Misal dalam perniagaan, membangun rumah, dan sebagainya.
Mudah Memahami Pelajaran Matematika
Sering dianggap sulit bukan berarti tidak ada cara agar lebih mudah memahami matematika. Ada sejumlah metode yang bisa kamu terapkan saat belajar ilmu pasti ini. Diharapkan, materi bisa terserap lebih efektif, kamu juga akan lebih mudah paham.
- Coba untuk berpikir bahwa matematika itu sebuah tantangan yang menyenangkan
- Pahami terlebih dahulu bagaimana konsep sebuah rumus. Jangan menghafalnya karena akan membuatmu mudah melupakan
- Rajin mengerjakan soal latihan adalah kunci. Semakin sering berlatih, tentu pelajaran matematika akan terasa familiar
- Tekun dalam belajar menjadi landasan yang tidak boleh goyah. Kamu bisa bertanya ke teman atau guru jika mendapatkan kesulitan memahami materi
- Cari lingkaran pertemanan yang mendukung. Lebih baik jika belajar bersama dengan teman yang satu frekuensi dan minat
Teori Belajar Matematika yang Sebaiknya Diterapkan Pendidik
Mengingat pelajaran matematika sebenarnya kaya manfaat akan tetapi sering dianggap sulit, perlu trik khusus bagi pendidik. Tujuannya agar materi dapat tersampaikan dengan baik, siswa juga paham dan bisa menerapkannya dengan baik.
- Teori Belajar Piaget
Pembelajaran satu ini sangat mengarah ke struktur kognitif seseorang. Struktur kognitif yang dimaksud Piaget adalah proses asimilasi serta akomodasi. Asimilasi berarti sebuah proses yang bertujuan untuk mendapatkan pengalaman baru serta informasi.
Sedangkan akomodasi merupakan proses untuk menstruktur kembali mental. Hal ini bertujuan agar intelektual seseorang mengalami perkembangan. Bisa dikatakan adaptasi dari Piaget terbagi menjadi proses akomodasi serta asimilasi.
- Teori Belajar Gagne
Pelajaran matematika yang diajarkan diharapkan bisa diterapkan, dan bisa merubah pemikiran. Belajar berhasil jika individu berhasil merespon stimulus dari luas. Gagne menyebut bahwa tipe belajar bisa dibedakan menjadi delapan macam.
- Sinyal atau isyarat
- Stimulus respon
- Rangkaian
- Diskriminasi
- Asosiasi
- Konsep
- Aturan
- Pemecahan masalah
- Teori Belajar Ausubel
Teori belajar satu ini, lebih mengarah ke meaningfull. Informasi yang dipelajari peserta didik, disusun sesuai dengan struktur kognitifnya. Alhasil pembelajar bisa mengaitkan informasi baru dengan struktur kognitif yang sudah dimilikinya.
Misalnya untuk mengajarkan persamaan kuadrat, guru harus menyiapkan pengertiannya terlebih dahulu. Tugas-tugas yang diberikan juga harus sesuai dengan struktur kognitif siswa dan tahapan pengembangan intelektual siswa.
- Teori Belajar Polya
Guru bisa mengajar pelajaran matematika menggunakan metode satu ini. Secara garis besar, metode belajar Polya adalah memecahkan masalah. Langkah penerapannya bisa dilakukan dengan tahapan:
- Masalah disajikan dalam bentuk umum
- Masalah ditetapkan dalam bentuk operasional
- Masalah kemudian dirumuskan dari segi hipotesis beserta prosedurnya
- Hipotesis diuji bersama dengan prosedur agar muncul penyelesaiannya
- Analisis dan uji penyelesaian masalah menjadi tahapan paling akhir
- Teori Belajar Bruner
Teori belajar satu ini ditemukan oleh ilmuwan Brunner. Konsep teori ini berisi bahwa kegiatan belajar bisa dihubungkan dengan struktur dan konsep lainnya. Keteraturan belajar merupakan kunci menggunakan teori ini.
Caranya dengan memanipulasi materi agar berhubungan serta membentuk keteraturan intuitif. Bruner juga mengemukakan bahwa teorema belajar dengan metode konektivitas ini, didukung dengan teori lain, seperti:
- Teorema notasi
- Teorema perbedaan
- Teorema konstruksi
- Teorema konektivitas
Memang tidak sepenuhnya salah jika siswa menganggap matematika adalah sulit. Akan tetapi, tidak benar jika hal ini menjadi alasan untuk malas belajar ilmu pasti ini. Kamu tetap bisa menikmati pelajaran matematika, jika menemukan metode pembelajaran yang tepat.